-->

Belajar Seumur Hidup

Friday, March 30, 2012

Belajar Seumur Hidup

Manusia merupakan makhluk ciptaan Alloh swt. yang paling sempurna di muka bumi ini. Karena manusia memiliki akal dan pikiran yang terus berkembang, sehingga mampu menjaga dan meningkatkan kelestarian alam di bumi ini. Manusia mulai belajar sejak lahir yang ditandai dengan adanya tangisan, melihat, mendengarkan, dan memegang.

Dalam kehidupan sehari-hari, manusia selalu dibenturkan dengan berbagai masalah. Mulai dari masalah pribadi, keluarga, sekolah ataupun masalah lingkungan sekitar. Dari berbagai benturan dan tantangan itulah manusia mulai belajar dan mengenali situasi dan kondisi yang terjadi disekitar. Beberapa orang mampu mengatasi masalah yang terjadi, tetapi tidak sedikit manusia yang tidak mampu menyelesaikan permasalahan yang di hadapi.

Pada hakikatnya belajar merupakan proses perubahan individu baik dalam aspek pengetahuan, keterampilan, sikap, dan mental. Namun pada kenyataannya, belajar selalu di sorot dari sudut pandang pengetahuan saja. Seperti halnya menghapal, menghitung, membaca dan lain sebagainya. Padahal apabila kita kaji ulang, belajar mencakup seluruh ranah baik kognitif, psikomotor, afektif dan spiritual.
     Menurut Kokom (2010;2) menyatakan ada beberapa ciri belajar, diantaranya adalah:
  1.  Belajar adalah aktivitas yang dapat menghasilkan perubahan dalam diri seseorang, baik secara aktual maupun potensial.
  2. Perubahan yang didapat sesungguhnya adalah kemampuan yang baru dan ditempuh dalam jangka waktu yang lama.
  3. Perubahan terjadi karena ada usaha dari dalam diri setiap individu.
Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku dalam pengetahuan, sikap dan keterampilan yang diperoleh dalam jangka waktu yang lama dan dengan syarat bahwa perubahan yang tejadi tidak disebabkan oleh adanya kematangan ataupun perubahan sementara karena suatu hal. (Kokom, 2010:2).
 

Selain pengertian diatas, Gagne (1977) mendefinisikan belajar sebagai suatu proses perubahan tingkah laku yang meilupti perubahan kecenderungan manusia seperti sikap, minat, atau nilai dan perubahan kemampuannya yakni peningkatan kemampuan untuk melakukan berbagai jenis performence (kinerja). Menurut Sunaryo (1989:1) belajar merupakan suatu kegiatan dimana seseorang membuat atau menghasilkan suatu perubahan tingkah laku yang ada pada dirinya dalam pengetahuan, sikap dan keterampilan.

Banyak sekali pengertian-pengertian tentang belajar apabila kita menganalisisnya dari beberapa ahli, namun pada intinya belajar menitikberatkan perubahan dalam pengetahuan, sikap dan keterampilan.

Dari beberapa definisi belajar yang diuraikan di atas, terlihat ada beberapa kesamaan umum dalam mendefinisikan belajar. Pertama, belajar mengakibatkan adanya perubahan atau kemampuan baru. Kedua, perubahan atau kemampuan baru itu tidak berlangsung sesaat, melainkan menetap (permanen) dan dapat disimpan. Ketiga, perubahan atau kemampuan baru itu terjadi karena adanya interaksi dengan lingkungan, melalui latihan dan pengalaman (disengaja). Keempat, perubahan atau kemampuan baru itu tidak timbul karena proses pertumbuhan atau perubahan kondisi fisik yang temporer sifatnya.

Kebanyakan orang menganggap bahwa belajar merupakan satu hal yang erat kaitannya dengan sekolah, orang yang masih sekolah baru dikatakan belajar. Lain halnya dengan orang yang sudah tidak sekolah, tidak ada lagi kata belajar. Jadi masyarakat memandang belajar hanya sebatas sampai di bangku sekolah, dan pada saat sedang memangku akademik secara formal. 

Sebenarnya dalam kehidupan sehari-hari pun kita sedang melakukan belajar, di keluarga, di halaman rumah, dan di lingkungan masyarakat sekitar. Dengan keluarga belajar menghormati orang tua dan saudara, dihalaman rumah belajar menghargai tetangga dekat, di lingkungan masyarakat belajar bekerjasama dan gotong royong, saling membantu, menghormati satu sama lain.

Maka belajar merupakan bagian integral dari kehidupan yang tidak bisa terpisah satu sama lain. tanpa belajar maka kehidupan akan terasa tidak berjalan. Belajar seumur hidup merupakan tuntutan dan kebutuhan utama yang harus dilakukan oleh setiap orang agar bisa tercipta pribadi dan kelompok yang cerdas, terampil dan memiliki nilai-nilai kehidupan yang positif. 

Referensi


Komalasari, Kokom. (2010). Pembelajaran Konstektual Konsep dan Aplikasi. Refika Aditama. Bandung.

Riyanto, Yatim. (2009). Paradigma Baru Pembelajaran : Sebagai Referensi Bagi Pendidik Dalam Implementasi Pembelajarn yang Efektif dan Berkualitas. Kencana Prenadan Media Group. Jakarta.